1. Data warehouse
Definisi Data Warehouse
Data
warehouse adalah kumpulan data dari berbagai sumber internal maupun
eksternal yang dikumpulkan menjadi satu dalam tempat penyimpanan yang berukuran
besar yang bisa digunakan untuk pengambilan keputusan, dan
bersifat berorientasi subjek, terintegrasi, time-variant, dan
non-volatile.
Berikut ini
pengertian data warehouse menurut 3 pandangan para ahli:
§ Menurut [ Bill Inmon, 1996 ] yang dijuluki sebagai bapak Data Warehouse
menekankan bahwa Data Warehouse
adalah dasar dari proses pengambilan keputusan. Demikian pula Poe (1996) mendefinisikan :”Data Warehouse adalah basis data
analisa yang hanya dapat dibaca dan digunakan sebagai bahan untuk sistem
pendukung keputusan”. Keduanya memandang Data Warehouse
sebagai dasar dari sistem pengambilan keputusan.
§ Menurut
[ Laudon, 2006 ]
di bukunya Decision Support and
Business Intelligence Systems. Data warehouse adalah database
yang menyimpan data penting saat ini dan historis dari kebutuhan informasi
untuk manager dalam perusahaan.
§ Menurut
[ Forrester
Research, 1995 ]
data warehouse adalah sebuah proses transformasi data kedalam sebuah informasi
dan membuat informasi ini dapat diakses oleh pengguannya tepat waktu untuk
membuat perubahan-perubahan (strategi bisnis).
Tujuan dan
Kegunaan Data Warehouse
Tujuan Data warehouse
adalah meningkatkan kualiatas dan akurasi informasi bisnis dan mengirimkan
informasi ke pemakai dalam bentuk yang dimengerti dan dapat diakses dengan
mudah, kapan pun dan dimanapun.
Manfaat Data Warehouse
·
Kemampuan mengakses data
yang berskala perusahaan.
·
Kemampuan memiliki data
yang konsisten.
·
Dapat melakukan analisis secara cepat.
·
Dapat digunakan untuk
mencari redundansi usaha di perusahaan.
·
Menemukan gap antara
pengetahuan bisnis dengan proses bisnis.
·
Meminimalkan biaya
administrasi.
·
Meningkatkan kinerja
pegawai perusahaan untuk dapat melakukan tugasnya dengan lebih efektif.
Kelebihan Dan Kekurangan Data Warehouse
Data Warehouse memiliki
kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
1.
Mempertahankan sejarah data, bahkan jika sistem
transaksi sumber tidak beroperasi.
2.
Meningkatkan kualitas data, dengan menyediakan
kode konsisten dan deskripsi, bahkan memperbaiki data yang buruk.
3.
Menampilkan seluruh informasi organisasi secara
konsisten.
4.
Memperbaiki data sehingga memberikan kinerja
query yang sangat baik, bahkan untuk pertanyaan analitik kompleks, tanpa mempengaruhi
sistem operasional.
5.
Peningkatan produktivitas perusahaan dalam
pengambilan keputusan.
6.
Perbedaan struktur data yang banyak
macamnya dari sumber yang berbeda dapat di atasi.
7.
Masalah keamanan dan kinerja dapat
dipecahkan tanpa perlu mengubah sistem produksi.
8.
Memiliki model data yang banyak
macamnya, dan tidak tergantung dari format data awal/sumbernya, sehingga
memudahkan dalam menciptakan laporan.
9.
Data Warehouse tidak memperlambat kerja
operasional transaksi.
Adapun kekurangan-kekurangan dari data
warehouse yaitu:
- Data warehouse bukan merupakan lingkungan yang cocok
untuk data yang tidak terstruktur.
- Data perlu di ekstrak, diubah (ETL) dan di load ke data
warehouse sehingga membutuhkan tenggang waktu untuk memindahkannya.
- Semakin lama dipelihara, semakin besar biaya untuk
merawat sebuah data warehouse.
- Data warehouse dapat menjadi ketinggalan dari data
terbaru yang relatif cepat, karena data yang digunakan di data warehouse
tidak di update secara cepat, sehingga data yang ada tidak optimal.
2.
Customer Relationship Management (CRM)
Definisi Customer Relationship Management (CRM)
CRM didefinisikan sebagai strategi
atau pendekatan yang diterapkan organisasi untuk mempelajari kebiasaan dan kebutuhan pelanggan sehingga memungkinkan
kedekatan hubungan dengan pelanggan baik
melalui email, telepon, masukan di situs, atau hasil pembicaraan dengan sales
dan marketing.
Berikut ini
pengertian data warehouse menurut 3 pandangan para ahli:
·
Menurut (Turban, 2004) CRM adalah suatu pendekatan pelayanan kepada konsumen yang berfokus
pada pembangunan jangka panjang dan hubungan konsumen yang berkelanjutan yang
dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan maupun perusahaan.
·
Menurut (Kalakota dan Robinson,
2001) CRM adalah integrasi dari strategi penjualan,
pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi.
·
Menurut (Laudon dan Traver, 2002) CRM menyimpan
informasi pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan
dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang
memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut.
Tujuan dari
CRM
Tujuan utama dari CRM adalah membantu
bisnis dalam penggunaan teknologi dan sumberdaya manusia agar memperoleh
pengertian yang dalam tentang nilai dan prilaku customer mereka.
Kegunaan CRM
Database kostumer
didalam CRM dapat digunakan untuk berbagai macam kegunaan, diantaranya adalah :
o Mendesain
dan melaksanakan marketing campaign untuk mengoptimalkan eketifitas marketing
o
Mendesain dan melaksanakan costumer campaign
yang spesifik seperti cross selling, up-selling, dan retensi.
o
Menilai respon kostumer terhadap produk dan
level service, misalnya seperti kenaikan harga, new product development, dan
lainnya
o
Mengambil
keputusan manajemen seperti forecasting financial dan costumer profitability
analysis
o
Prediksi
terhadap level defect yang tak diinginkan kostumer (churn analysis)
Manfaat dan Keuntungan CRM
§ Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan; Aplikasi CRM memungkinkan untuk menggunakan informasi dari
semua titik dengan pelanggan, baik via web, call center, ataupun lewat staff
pemasaran dan pelayanan di lapangan. Konsistensi dan aksepsibilitas informasi
ini memungkinkan penjualan dan pelayanan yang lebih baik dengan berbagai
informasi penting mengenai pelanggan tersebut.
§ Mengurangi
Biaya; CRM juga memungkinkan penjualan
atau pelayanan dengan biaya lebih murah dalam sebuah skema program pemasaran
yang spesifik dan terfokus. Tertuju ke pelanggan yang tepat dan pada waktu yang
tepat pula.
§ Meningkatkan
Efisiensi Operasional; Otomasi penjualan dan proses layanan dapat mengurangi
resiko turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban cashflow. Penggunaan
teknologi web dan call center misalnya, akan mengurangi hambatan birokrasi dan
biaya serta proses administratif yang mungkin timbul.
§ Peningkatan
Time to Market; Aplikasi CRM
memungkinkan membawa produk ke pasar dengan lebih cepat dengan informasi
pelanggan yang lebih baik, adanya data trend pembelian oleh pelanggan.
3.
Suplay
Chain Management (SCM)
Definisi Suplay Chain Management
Suplay Chain Management adalah suatu sistem,
metodologi, strategi, perangkat lunak (software) dan aplikasi berbasis web yang
mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola dan mengontrol terhadap
material, informasi, dan keuangan dalam menangani proses perpindahan produk
mulai dari supplier, manufaktur, distributor, pengecer(retailer) hingga ke
konsumen akhir. Jadi dapat disimpulkan bahwa SCM adalah proses alur data dari
supllier hingga ke konsumen.
Tujuan Suplay
Chain Management (SCM)
Tujuan utama dari SCM ini adalah untuk mengurangi
inventori/stok, tetapi dengan asumsi bahwa produk tersedia jika diperlukan. Tujuan
dan manfaat lainnya jika mengoptimalkan program SCM, yaitu:
1) Menjamin
kelancaran penyediaan barang
Kelancaran
barang yang perlu dijamin adalah mulai dari supplier, perusahaan sendiri,
retailer sampai kepada konsumen akhir.
2) Menjamin
mutu
Mutu barang
jadi ditentukan tidak hanya oleh proses produksinya, tetapi ditentukan oleh
mutu bahan mentahnya dan mutu dalam kualitas pengirimannya.
3)
Mengurangi jumlah supplier
Bertujuan untuk mengurangi ketidakseragaman ,
biaya-biaya negoisasi, dan pelacakan(tracking).
4) Mengembangkan
supplier partnership atau strategic alliance.
Dengan mengadakan
kerjasama dengan supplier (supplier partnership) dan juga mengembangkan strategic
alliance dapat menjamin lancarnya pergerakan barang dalam supply chain.
Konsep Suplay Chain Management
Chain 1 : Supplier
·
Awal mula jaringan yang merupakan sumber
penyedia bahan pertama
·
Bentuk : bahan baku, bahan mentah, bahan
penjualan, suku cadang, dll
·
Sumber pertama disebut dengan supplier termasuk didalamnya sub-suppliers yang
biasanya jumlahnya banyak.
Chain 2 : Manufactur
·
Rantai pertama dihubungkan ke rantai kedua yaitu
manufacturer atau plants atau assembler atau dengan kata lain yang melakukan
pekerjaan membuat, memfabrikasi, merakit, mengkonversikan atau menyelesaikan
barang (finishing).
Chain 3 : Distributor
·
Barang yang sudah jadi yang dihasilkan oleh
manufacturer harus disalurkan kepada pelanggan dengan melalui distributor.
·
Barang dari pabrik disalurkan dari gudang ke
gudang distributor atau retailer atau pedagang besar dalam jumlah besar.
Chain 4 : Retailers
·
Dari gudang distributor hasil produksi akan
disalurkan ke gudang pengecer (retailer) yang nantinya akan diletakkan di
rak-rak (outles) retailer.
·
Pada tahap ini dapat diperoleh kesempatan
penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang.
Chain 5 : Customer
·
Barang ditawarkan oleh retailer langsung ke
pelanggan (customer) atau pengguna barang tersebut.
·
Yang termasuk outlet adalah tempat dimana
customer akhir melakukan pembelian misanya : toko, supermarket, koperasi, dll.
·
Suplay chain benar-benar berhenti jika barang
telah sampai ke pemakai yang sebenarnya.
4.
Data Mining
Definisi Data Mining
Data Mining adalah
kegiatan untuk menemukan informasi atau pengetahuan yang berguna secara
otomatis dari data yang jumlahnya besar.Data mining menggambarkan sebuah
pengumpulan teknik-teknik dengan tujuan untuk menemukan pola-pola yang tidak
diketahui pada data yang telah dikumpulkan. Data mining memungkinkan pemakai
menemukan pengetahuan dalam data database yang tidak mungkin diketahui
keberadaanya oleh pemakai. Data mining merupakan teknologi yang diharapkan
dapat menjembatani komunikasi antara data dan pemakainya.
Beberapa solusi yang diberikan data
mining antara lain :
a)
Menebak target pasar
Data
mining dapat mengelompokkan (clustering) model-model pembeli dan melakukan
klasifikasi terhadap setiap pembeli dan melakukan klasifikasi terhadap setiap
pemebeli sesuai dengan karakteristik yang diinginkan.
b)
Melihat pola beli dari waktu ke waktu
Data
mining dapat digunakan untuk melihat pola beli dari waktu ke waktu.
c)
Cross-market analysis
Data
mining dapat dimanfaatkan untuk melihat hubungan antara satu produk dengan
produk lainnya.
d)
Profil pelanggan
Data
mining bisa membantu pengguna untuk melihat profil pembeli sehingga dapat
diketahui kelompok pembeli tertentu cenderung kepada suatu produk apa saja.
e)
Informasi summary
Data
mining dapat membuat laporan summary yang bersifat multi dimensi dan dilengkapi
dengan informasi statistik lainnya.
Fungsi dan
Tujuan Data Mining
1.
Fungsi
Data mining
Data Mining mempunyai
5 fungsi:
a.
Classification
Classification, yaitu menyimpulkan
definisi-definisi karakteristik sebuah grup. Contoh: pelanggan-pelanggan
perusahaan yang telah berpindah kesaingan perusahaan yang lain.
b.
Clustering
Clustering, yaitu mengindentifikasikan
kelompok-kelompok dari barang-barang atau produk-produk yang mempunyai
karakteristik khusus (clustering berbeda dengan classification, dimana pada
clustering tidak terdapat definisi-definisi karakteristik awak yang di berikan
pada waktu classification).
c.
Association
Association, yaitu mengidentifikasikan
hubungan antara kejadian-kejadian yang terjadi pada suatu waktu, seperti
isi-isi dari keranjang belanja.
d.
Sequencing
Hampir sama dengan association,
sequencing mengidentifikasikan hubungan-hubungan yang berbeda pada suatu
periode waktu tertentu, seperti pelanggan-pelanggan yang mengunjungi
supermarket secara berulang-ulang.
e.
Forecasting
Forecasting memperkirakan nilai pada
masa yang akan datang berdasarkan pola-pola dengan sekumpulan data yang besar,
seperti peramalan permintaan pasar.
2.
Tujuan
Data Mining
Tujuan data mining
antara lain:
a.
Explanatory
Untuk menjelaskan beberapa kondisi
penelitian, seperti mengapa penjualan truk pick up meningkat di colorado.
b.
Confirmatory
Untuk mempertegas hipotesis, seperti
halnya 2 kali pendapatan keluarga lebih suka di pakai untuk membeli peralatan
keluarga, di bandingkan dengan satu kali pendapatan keluarga.
c.
Exploratory
Menganalisis data untuk hubungan yang
baru yang tidak di harapkan, seperti halnya pola apa yang cocok untuk kasus
penggelapan kartu kredit.
Kelebihan dan
Kekurangan Data Mining :
Kelebihan Data Mining :
·
Kemampuan dalam mengolah data dalam jumlah yang besar.
·
Pencarian Data secara otomatis.
Kekurangan Data
Mining :
·
Kendala Database ( Garbage in garbage out ).
·
Tidak bisa melakukan analisa sendiri.
5.
Kaitan Bisnis Intelligence dengan
Data Mining
Data mining adalah suatu proses
penggalian data dari data warehouse yang disimpan dalam basis data atau media
penyimpanan lain sehingga diharapkan setelah melakukan mining terhadap data
akan didapatkan suatu data baru yang kemudian disimpan menjadi informasi yang
baru pula. Data mining memiliki beberapa solusi untuk melakukan mining data,
diataranya menggunakan metode clustering, forecasting, classifying, asociating
dan sequencing. Jadi hubungan antara data mining dan business intellegence
berada pada data yang akan diproses. Awalnya dari data warehouse yang kemudian
di proses data mining baru kemudian disajikan pada business intellegence
sehingga mendapat informasi yang lebih bagus, nyaman dan akurat.
Data Mining
bekerja dalam proses penggalian data dari data warehouse
yang disimpan dalam basis data atau media penyimpanan lain sehingga diharapkan
setelah melakukan mining terhadap data
akan didapatkan suatu data baru yang kemudian disimpan menjadi informasi yang
baru juga. Jadi hubungan antara data mining dan business intellegence berada pada
data yang akan diproses. Awalnya dari data warehouse
yang kemudian di proses data mining baru
kemudian disajikan pada business intellegence
sehingga mendapat informasi yang lebih akurat.
6.
Kaitan Bisnis Intelligence dengan
Data Warehouse
Business Intelligence
dan data warehouse adalah dua hal yang
berbeda namun hampir tidak bisa dipisahkan. Data warehouse
lebih mengenai bagaimana data- data yang besar dan beragam disimpan dalam satu repository (gudang data) dan
disusun secara terstruktur sehingga memudahkan pencarian, sedangkan Business Intelligence adalah salah
satu teknologi yang digunakan untuk menyajikan data- data tersebut sehingga
memudahkan analisa dan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang akurat
dari sumber data. Suatu solusi Business Intelligence yang baik memerlukan sumber data yaitu
data warehouse.
7.
Hubungan Data Warehouse dengan Data
Mining
o
Data Mining dan Data Warehouse mempunyai kaitan
yang sangat erat tetapi bukan merupakan objek yang sama. Agar data di dalam
Data Warehouse dapat digunakan untuk Data Mining, data-data tersebut biasanya
dipersiapkan terlebih dahulu dan biasanya disimpan dalam bentuk data mining
database atau data mart.
o
Data warehouse adalah database besar yang
menyimpan raw data yang biasanya langsung didapat dari responden dan merupakan
data-data yang beorientasi subjek, terintegrasi, memiliki dimensi waktu, serta
merupakan koleksi tetap (non-volatile), yang digunakan dalam mendukung proses
pengambilan keputusan.
o
Data mining merupakan proses dalam menggali
pengetahuan yang menarik dari sumber data dalam jumlah besar yang tersimpan
baik dalam database, data warehouse ataupun repository informasi lainnya. Data
mining muncul setelah banyak dari pemilik data baik perorangan maupun
organisasi mengalami penumpukan data yang telah terkumpul selama beberapa
tahun, misalnya data pembelian, data penjualan, data nasabah, data transaksi,
email dan sebagainya.
Hubungan antara data mining dan data
warehousing diantaranya:
·
Keduanya dapat dijadikan
alat untuk mendukung business intelligence
·
Sumber dari data mining dapat
diperoleh dari data warehouse
8.
Penerapan Bisnis Intelligence pada CRM
dan SCM
Penerapan
Bisnis Intelligence pada CRM
Business intelligence adalah salah satu
implementasi yang dapat menyediakan kebutuhan bisnis tersebut. Diintegrasikan
dengan konsep customer relationship
management (CRM) yang
diimplementasikan perusahaan menjadikan dua kolaborasi ini dapat membantu
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja perusahaan. Output dari business intelligence merupakan
pengetahuan yang dihasilkan dari analisis data yang berasal dari sumber-sumber
transaksi perusahaan. Umumnya business
intelligence system terdiri dari aplikasi maupun teknologi yang
terintegrasi, digunakan untuk mengumpulkan data, menyediakan akses serta
menganalisis data-data tersebut untuk menghasilkan informasi yang berharga bagi
perusahaan.
Kemampuan
menganalisis data tersebutlah yang melatar belakangi penggunaan business intelligence untuk meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan sehingga meningkatkan loyalitas pelanggan kepada perusahaan. Dalam
penerapan konsep CRM, perusahaan
diharapkan dapat memandang pelanggan dalam single view yang
utuh dan unik per pelanggannya. Perusahaan pada umumnya memiliki lebih dari
satu sumber transaksi dimana perusahaan melakukan interaksi dengan pelanggan,
kesulitan mengintegrasikan data sering dialami oleh perusahaan dalam penyediaan
data, data sering redundan, sehingga tidak dapat menyajikan informasi yang
relevan, valid, mendekati real time sehinggakeputusan
yang diambil pun kurang solutif dan responsif terhadap permasalahan bisnis yang
ada.
CRM umumnya
diimplementasikan dengan tujuan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan
mendapatkan loyalitas pelanggan sehingga tercipta hubungan timbal balik yang
saling menguntungkan antara perusahaan dengan pelanggan. Kunci keberhasilan CRM antara lain adalah kemampuan
perusahaan mengidentifikasi nilai pelanggan yang tepat dan memahami kebutuhan,
keinginan, dan harapa pelanggan yang berbeda-beda.
BI dapat membantu
perusahaan menghadapi tantangan bisnis. Meskipun tidak secara langsung, BI membantu menyediakan informasi
bagi perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan dan formulasi strategi. BI mengintegrasikan seluruh informasi
dari sumber-sumber data transaksi perusahaan di semua cabang perusahaan,
misalnya data transaksi penjualan.Integrasi CRM dengan BI
dapat menghasilkan keuntungan yang lebih banyak disamping juga memangkas biaya
operasional perusahaan.
Dalam
integrasi dengan CRM, BI berperan dalam proses penyampaian
informasi secara rinci dan tepat mengenai perilaku pelanggan sebagai pondasi
untuk pelayanan maksimal kepada pelanggan dalam menumbuhkan loyalitas pelanggan
serta mendukung hubungan yang baik dengan pelanggan, serta mendapakan
keuntungan yang maksimal.
Penerapan Bisnis
Intelligence pada SCM
Penerapan business intelligence (BI) dalam area
CRM, BI dapat diaplikasikan pada supply
chain management (SCM). Dengan menerapkan SCM, manajemen perusahaan
dapat mengefisiensikan kontrol terhadap persediaan dan proses pembelian barang kepada
pemasok. Data yang diperoleh pada proses pembelian dan persediaan dapat
memberikan berbagai macam insight yang cukup komprehensif terhadap
dinamika dalam rantai persediaan. Penerapan data warehouse pada SCM dapat
membantu pihak manajemen untuk menganalisis kinerja pemasok, mengontrol tingkat
persediaan (safety stock, lot size, dan lead time analysis),
pergerakan produk, peramalan permintaan, dll.
0 komentar